Senin, 27 Juli 2015

From the Bottom of Our Heart

Good evening dear readers,
sekarang saya sedang dalam kondisi hati yang nggak baik. Actually this condition is not me. IT IS A REAL ME. Fragile. I really wanna share you what I'm feeling right now, and how it could happen. But it isn't a right thing. Let me be the one who feel this. It's hurt.

Okay, saya nggak akan bahas hal itu. Kali ini saya mau share cerita kecil dari salah satu sahabat saya yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Waktu itu dia mengajar di salah satu Tsanawiyah di sana. Dia dan kawan-kawannya lalu memberi tugas pada setiap siswa untuk menceritakan bagaimana mereka mengisi waktu liburan, dan mengisi hari-harinya di Bulan Ramadhan sebelumnya. Sangat tidak disangka, mereka adalah anak-anak yang sungguh membumi. Sahabat saya - Maringga Mandala - bercerita dia sangat terharu sampai hampir menangis membaca karangan-karangan mereka. Akhirnya dia mengirimkan salah satu karangan tersebut.


Terbaca, nggak? Kurang lebih isinya seperti ini: 

KEGIATAN SAYA SELAMA LIBURAN
         Saya membuat layang layang
dan kumainkan disawah dan aku
juga membuat layangan untuk dijual
kepada teman temanku dan itu
sangat asyik sekali.
dan aku berlari disawah untuk
menerbangkan layanganku dan pada
saat layanganku terbang aku sangat
gembira sekali dan aku pun berkata
saya berkata = HORE..... layanganku
terbang HORE. Aku bermain disawah disawah
bersama layangan disawah selama 3 jam
dan itu sangat mengasikkan dan pada
suatu hari layanganku hilang di ambil
orarng orang, aku sangat kesal dan marah
kadang aku berpikir untuk melawan
orang itu, tapi dia bukan tandinganku.
aku pun mau diapalagi aku hanya
bersabar biar tuhan yang membalasnya,
dan akupunsadar kalau hanya bermain
tak menghasilkan apa apa dan
akupun belajar dengan baik dan tekun
agar aku menggapai cita-citaku yaitu
menjadi PROPESOR yg hebat dan bisa
terbang seperti LAYANGAN 


Wah, mereka sungguh masih sangat lugu. Mata saya berkaca-kaca setelah membaca karangan ini. Mereka benar-benar spisial. Saya berharap bisa KKN reguler seperti teman saya yang lain. Saya berharap ada di sana, dan bisa mengabadikan momen-momen mereka sehari-hari dalam foto. Tapi sayangnya saya diberi kewajiban dari Ayah untuk menjaga Nenek Emma' di rumah, di Makassar, sehingga nggak alasan untuk ada di daerah berlama-lama.

Dear readers, mudah-mudahan kalian bisa tersentuh dengan sepucuk karangan di atas. Lihat bahwa masih banyak di negeri ini anak-anak yang punya cita-cita begitu tinggi dan karena keterbatasan mereka, mereka berusaha semaksimal mungkin. Memanfaatkan segala hal yang ada di sekitar mereka secara optimal, dana, buku, alat tulis, kendaraan, teman-teman, dan yang paling penting adalah waktu. Lalu mengapa masih banyak dari kita yang menyia-nyiakan waktu dengan hal yang nggak ada gunanya sama sekali, dan menganggap enteng hal-hal di sekitar kita dengan pemikiran "nanti bisa diatur". Come on, jika masih ada di antara kalian yang berpikir begitu, berubahlah. Berusahalah dengan kemampuan murni kalian, bukan dengan yang lain.

Anyway, besok malam kita sudah mulai shalat Tarawih untuk bulan Ramadhan 1432 H. Maafin yah, kalau selama saya menulis ada kata-kata yang menyinggung perasaan readers. Atau mungkin ada foto-foto yang tidak seharusnya saya tampilkan. Maaf sedalam-dalamnya saya sampaikan, sesungguhnya tulisan-tulisan di blog ini hanya mewakili perasaan saya yang tidak tersampaikan di kehidupan saya sehari-hari. Terdengar seperti pengecut? Itulah saya...